Bagi yang kenal sama aku baik di dalam real life maupun di media sosial pasti tahu sekali bagaimana ukuran tubuh aku makin membesar dari waktu ke waktu. Setiap bertemu teman lama pertanyaan mereka selalu kompak. Alih-alih tanya apa kabar mereka pasti berucap “Kok gendutan sih sekarang?”.

Hobi makan, cita-cita langsing. 

Sebetulnya aku Pe De aja sih mau dikata gendutan, makin bulet, makin chubby. Aku sama sekali nggak marah. Malah sering kali aku jadikan “kegemukan” ini sebagai joke kalau ngumpul sama temen-temen. Tapi ternyata itulah awal “bencana” yang sesungguhnya. Bersikap cuek dan menganggap kalau badan ini oke-oke aja, sebelas dua belas lah sama Gigi Hadid :’) menjadikan aku tidak mawas diri dan kurang kontrol makan.

Sampai akhirnya, ayah yang bilang kalau aku gemuk. Beliau itu jarang sekali mengomentari orang dan salah satu anggota keluarga yang irit kalau bicara. Mendengar pendapat beliau yang singkat, padat dan jelas,  alam bawah sadarku baru berteriak : “FIX! KAMU GEMUKAN, CIK.” Sewaktu bercermin, yang tadinya aku lihat penampakan body mirip Gigi Hadid mendadak berubah jadi Pretty Asmara.

Alamak.

Lantas apalagi yang bisa kita lakukan jika merasa sudah gemukan, kalau bukan melakukan diet. Dari sekian macam jenis diet yang aku baca-baca, menurutku diet mayo adalah pilihan yang tepat. Kita tidak perlu berlapar-lapar, makan seperti biasa hanya saja tanpa garam selama 13 hari.

Petunjuk pelaksanaan (juklak) diet mayo yang berdedar di internet


“Cuma gitu doang? Tanpa garam? Yaelah gampah mah itu” pikir aku.

Tapi setelah dijalani, jeng jeng jeng, aku hampir K.O. Ternyata  dua minggu makan tanpa garam seperti dua minggu makan ngga pake garam (apasih!). Semacam kamu sama gebetan uda sama-sama cinta tapi kalian dilarang pacaran #eaaaaa ~ ~ ~ Sesek rasanya.

Aku sendiri pernah beberapa kali mencoba diet jenis ini. Namun aku hanya mampu bertahan maksimal sampai hari ketiga. Persiapan yang kurang membuatku terkadang tidak menemukan bahan makanan di kulkas dan daripada kelaparan akhirnya aku pun menyantap makanan anggota keluarga lain yang sudah dibubuhi garam.

Pernah pula aku harus mengagalkan diet karena malamnya aku harus pergi ke kondangan nikahan temen. Rasanya kurang etis kalau teman-teman yang lain mengantre makanan ala prasmanan, kita malah duduk sambil baper nelen-nelen ludah. Ya dengan terpaksa malam itu aku ikut ambil makanan sementara dalam hatiku menangis. Tangisan bahagia sih sebenernya.

Setelah menemukan motivasi yang kuat akhirnya aku pun bertekad diet kali ini harus totalitas. Aku melakukan survei ala kadarnya kira-kira apakah dua minggu ke depan setelah  memutuskan diet, adakah teman yang akan menggelar hajatan atau tidak. Setelah memastikan jadwalku clear *berasa jadi orang penting banget* aku pun menjadwalkan diet aku dimulai pada tanggal 17 November. 

Untuk menjalankan diet ini ada dua pilihan yakni menggunakan jasa katering diet mayo yang bertebaran di dunia maya atau masak sendiri. Opsi pertama sangat menggiurkan mengingat kita tidak perlu repot belanja dan memasak, tinggal duduk anteng di rumah sambil nunggu makanan datang. Tapi mengingat harga katering menguras kantong, sekitar 800ribu-1juta per 13 hari, aku pun memilih untuk memasak sendiri. Kunci keberhasilan memasak menu diet sendiri adalah selalu sedia amunisi untuk dua atau tiga hari ke depan. Maka aku pun merinci kira-kira bahan apa saja yang aku butuhkan selama diet ini dan aku pun berbelanja stok bahan makanan di swalayan.

Ini kira-kira daftar belanjaanku :
-          Daging Sapi
-          Daging Ayam
-          Ikan (aku pakai jenis Tuna)
-          Selada
-          Buncis
-          Wortel
-          Kentang
-          Tomat
-          Bayam
-          Telur
-          Pisang
-          Pepaya
-          Mangga
-          Susu Lowfat
-          Yoghurt
           Unsalted Butter

Ada beberapa bahan makanan yang sangat awet bila disimpan di kulkas selama beberapa hari seperti kentang, wortel, tomat dan buncis. Sehingga aku tidak membelinya lebih dari dua kali. Syukurnya aku punya usaha martabak manis (di Bali namanya Terang Bulan) sehingga aku tidak perlu membeli telur, sehingga cukup menghemat pengeluaran. Untuk daging sendiri awet di kulkas sampai tiga hari. Selada juga begitu, 3-4 hari tetap menghijau ketika disimpan di kulkas.

Persiapan sudah matang saatnya eksekusi. Secara garis besar, ini aturan diet mayo:

1.      Durasi diet adalah 13 hari, dan hanya boleh dilakukan satu kali setahun.
2.      No Salt. Hati-hati juga dengan bumbu pelengkap yang mengandung garam tersembunyi, seperti kecap, saus sambal, terasi, mayonaise, dsb. Budayakan membaca INGREDIENTS sebelum mencomot sesuatu.
3.      Minum air 2 liter (sekitar 8 gelas) sehari. No Iced Water.
4.      Makan pagi jam 7-8, makan siang jam 12, makan malam jam 18. Tidak ada makan lagi setelah jam 19.00.


Dan ini dia menu diet mayo ala-ala suci : 

 Hari Pertama (17/11)
Sarapan : Teh hangat tanpa gula (aku pakai Slimming Tea Mustika Ratu)
Makan Siang : Bayam kukus, tomat, dan 2 butir telur
Makan Sore : Bistik sapi ditumis pakai unsalted butter aku pakai merk Elle&Vire. Buncis, wortel, dan selada.


Hari Kedua (18/11)
Sarapan : Teh hangat tanpa gula
Makan Siang : Bistik sapi, selada, kentang rebus
Makan Sore : pisang dan ayam kukus.



 Hari Ketiga (19/11)
Sarapan : Quaqer Oat Meal disedung sama susu lowfat
Makan Siang : Omelet bayam + tomat, semangkok mangga manis
Makan Sore : Selada hijau, ayam+sapi ditumis, pepaya



 Hari keempat (20/11)
Sarapan : Teh tanpa gula
Makan Siang : melon, kentang rebus, 1 butir telur rebus, wortel diserut diberi perasan jeruk nipis
Makan Sore : pepaya dan susu lowfat



Hari kelima (21/11)
Sarapan : Teh tawar
Makan Siang : kentang rebus, brokoli, dan pepes ayam + wortel (resep di sini)
Makan Sore : sama dengan makan siang



Hari keenam (22/11)
Sarapan : Teh tawar
Makan Siang : Tuna ditumis unsalted butter, selada
Makan Sore : 2 butir telur rebus



Hari ketujuh (23/11)
Sarapan : air hangat + perasan jeruk lemon
Makan Siang : kentang rebus, pepes ikan tuna+bayam 
Makan Sore : sama dengan makan siang



Hari kedelapan (24/11)
Sarapan : air hangat + perasan jeruk lemon
Makan Siang :mix vegetable, 2 butir telur rebus, pisang dan anggur
Makan Sore : ayam kukus+sambal matah, bayam rebus, anggur



 Hari kesembilan (25/11)
Sarapan : Nggak sarapan :(
Makan Siang : Mangga, tuna panggang
Makan Sore : sama dengan makan siang


Hari kesepuluh (26/11) Maaf pada waktu itu nggak sempet foto makanan soalnya pergi berkunjung ke rumah teman.
Sarapan : Teh tawar
Makan Siang :Telur dadar dan mangga
Makan Sore : Ubi rebus dan pisang

Hari kesebelas (27/11) Pada waktu itu juga kegiatan aku padat sekali dari pagi sampai malam jadi makan super seadanya saja
Sarapan : Nggak sempet sarapan
Makan Siang : Pepaya dan pisang
Makan Sore : susu lowfat


Hari keduabelas (28/11)
Sarapan : Teh tawar + roti gamdum
Makan Siang : ayam rebus, semangka, yoghurt
Makan Sore :tumis tofu, sawi rebus


Hari ketigabelas (29/11)
Sarapan : Nggak sarapan
Makan Siang : pepaya
Makan Sore : 2 butir telur rebus, mangga

============================================================================================

Hasilnya : beratku cuma turun 3 kilogram saja :( Mungkin hasilnya kurang maksimal karena aku menjalani gaya hidup bergadang sehingga metabolisme tubuh jadi kurang baik.

Total dana yang aku habiskan yaitu Rp300ribu. Cukup murah bila dibandingkan jajan di luar yang sekalinya makan bisa habis Rp100ribuan.

Yah segitu aja pengalaman yang bisa aku bagikan. Buat kamu yang mau coba diet ini aku saranin ikutin aja juklak yang telah ditentukan biar hasil akhirnya lebih maksimal.

Good Luck :)

0 Comments